Manchester United

Senin, 18 Juni 2012

Sir Alex Ferguson quotes

"Perasaan ditolak dan gagal ketika dipecat dari Rangers membuat saya hancur. Namun dari kemalangan itu saya menemukan determinasi yang tinggi untuk sisa hidup saya, sejak saat itu saya tidak pernah mau menyerah," bicara tentang pemecatannya sebagai pemain oleh klub Rangers.


"Terkadang Anda harus bersikap dingin, sinis dan menghakimi tanpa belas kasihan," mengenai gaya kepelatihannya yang terkenal keras dan kerap memberikan hairdryer treatment kepada anak buahnya yang bersalah.


"Saya tidak bisa mempercayai ini, sungguh saya tidak percaya dengan ini semua, Football. Bloody hell.'  Apa yang ia katakan setelah Final legendaris Liga Champions tahun 1999 kontra Bayern Munich saat itu tanggal 26 Mei.

"Sekarang sudah mulai menggelitik, rasanya ini sudah waktunya berderit , ya saya menyebutnya seperti itu," perihal persaingan dengan Arsenal untuk EPL musim 2002/03.

"Mereka bilang dia orang yang pandai bukan? Karena bisa berbicara dalam 5 bahasa yang berbeda. Saya bisa mendapat anak umur 15 tahun dari Pantai Gading yang bisa 5 bahasa juga," ucapnya mengomentari Arsene Wenger di tahun 1996.

"Dia bahkan bisa memulai sebuah perkelahian sekalipun itu di rumah kosong," mengomentari Dennis Wise mantan pemain Chelsea yang terkenal bertempramen tinggi.

"Itu adalah kejadian aneh. Jika saya mencoba 100 atau sejuta kali tetap saja hal itu tidak bisa terjadi lagi. Jika saya bisa saya akan terus bermain-main seperti itu! ' Menjelaskan bagaimana dia menendang sepatu di ruang ganti United yang akhirnya mengenai pelipis David Beckham.

"Terkadang kesuksesan membuat orang bisa berubah. Bagi saya kesuksesan bukan suatu masalah, namun bagi pemain hal itu bisa menjadi masalah," mengomentari pemain-pemainnya yang mulai arogan karena kesuksesan.

"Dia memang penuh hal seperti itu, dia memanggilku "Boss" dan "Big Man" ketika setelah laga leg pertama kami mengambil waktu untuk minum. Ucapannya itu ditemani segelas anggur yang ia tuang untukku, namun bagiku hal seperti itu jelas ibarat dipermalukan," ucapnya tentang Jose Mourinho pelatih muda yang sempat mengusiknya di EPL.

"Ketika orang Italia itu bilang apa yang ada di piring itu adalah pasta saya masih memastikannya di bawah sausnya, karena mereka ini investor smokescreen (sindiran untuk orang pandai bersandiwara)," sebelum memainkan laga melawan Inter Milan di perempat final Liga Champions tahun 1999.

"Belum pernah kami dihajar secara habis-habisan seperti ini, sungguh ini merupakan pelajaran berharga bagi kami," ucapnya usai kalah 3-1 dari Barcelona musim lalu di Wembley, Final Liga Champions.

"Tantangan terbesar saya masih belum terjadi di saat ini, tantangan terbesar saya adalah memukul Liverpool tepat di ******* perch mereka, dan kau boleh cetak kata-kataku ini," Ucapnya kepada Alan Hansen perihal masa depannya pada tahun 2002.

0 comments:

Posting Komentar